PAK USTADZ , BAGAIMANA SUPAYA MENDAPAT KEBERKAHAN ILMU?
Pertanyaan ini hampir banyak ditanyakan kepada orang yang pecinta ilmu kepada gurunya? Karena sekarang banyak sekali ilmu bahkan metode-metode belajar cepat,kilat dan praktis pun sudah menjamur di internet ataupun di tempat pengajian. Tapi seolah-olah kehilangan keberkahan dari ilmunya.
Pertanyaan yang sama pernah di lontarkan pada saat mengisi training di Aula PT.POS INDONESIA salah satu peserta Tamyiz nahwu shorof kilat & modern namanya bu Leni. Seperti biasa selesai mengajar saya suka lebihkan jadwal mengajar saya selama 30 menit, waktu 30 menit itu digunakan untuk pertanyaan di luar belajar AlQuran. Entah masalah keluarga,pekerjaan, ilmu, dan bahkan ada yang bertanya tentang jodoh hehehe
Memang ketika saya mengajar di perusahaan-perusahaan rata-rata ketika mengaji mereka menggunakan waktu sisa. Padahal menurut saya gaji bulanan dan mengaji ilmu agama adalah kebutuhan yang sangat primer karena diri kita terdiri dari jiwa dan raga...kepada raga kita isi dengan makanan dan kepada jiwa kita isi dengan ilmu.
Tradisi menuntut ilmu yang mulai memudar karena Alasan sudah bisa "menguasai materi" di internet atau sarana mudah serta praktis tanpa butuh "keterangan" guru, atau karena persoalan tidak penting lainnya, merupakan fenomena yang semakin menjadi di era sekarang.
Namun di saat yang sama harus kehilangan sesuatu yang berharga, yaitu "keberkahan". Karena keberkahan itulah yang menjadikan ilmu meresap di pikiran dan hati.
Guru, murid dan buku adalah satu kesatuan dalam menuntut ilmu. Boleh dibilang ini 3 pilar penting. Jika hakikat mencari ilmu hanya tertumpu pada buku, maka Rasulullah SAW tidak akan bersabda tentang pencabutan ilmu melalui wafatnya para guru (ulama), padahal disaat yang sama, beragam buku justru lebih mudah diakses untuk dipelajari ketimbang zaman dahulu.
Hendaknya para murid memahami baik baik akan pesan ulama besar yaitu Imam Syafi’i (wafat tahun 820 M) yang berbunyi "Sabarlah dengan sikap guru yang terasa pahit di hatimu. Sebab kegagalan itu disebabkan meninggalkan guru. Barangsiapa yang tidak mau merasakan pahitnya menuntut ilmu sesaat, sepanjang hidupnya ia akan menjadi orang hina karena kebodohannya
Kesimpulannya untuk mendapatkan keberkahan ilmu menurut artikel di atas:
1.cintailah ilmunya
2.cintailah ahli ilmunya
3. Istiqomahlah dalam belajar.
Belum Ada Komentar